JAKARTA, opinca.sch.id – Dalam dunia manajemen produk yang terus berevolusi, satu peran semakin mendapat perhatian karena dampaknya yang besar namun sering kali tak terlihat: Product Operations. Jika tim produk adalah pengemudi utama inovasi, maka product operations adalah mekanik dan navigatornya—menyediakan sistem, proses, dan data yang mendukung perjalanan menuju peluncuran produk yang sukses.
Peran ini muncul dari kebutuhan untuk menjaga agar tim produk tetap fokus pada visi strategis, sambil memastikan bahwa seluruh proses berjalan efisien, terukur, dan kolaboratif. Dengan kata lain, product operations adalah jantung operasional dalam manajemen produk modern.
Apa Itu Product Operations?

Product Operations (Product Ops) adalah fungsi yang bertanggung jawab untuk mengelola proses, alat, data, dan kolaborasi lintas tim dalam organisasi produk. Peran ini tidak menciptakan produk, tetapi memastikan tim produk memiliki semua yang mereka butuhkan untuk bekerja secara optimal.
Beberapa aktivitas utama dalam product ops meliputi:
-
Mengelola tools dan sistem manajemen produk (misalnya: Jira, Productboard, Notion)
-
Mengkonsolidasi dan menyampaikan feedback pengguna dari berbagai channel
-
Menyusun proses roadmap dan pelacakan peluncuran produk
-
Menganalisis data produk dan memberikan wawasan berbasis metrik
-
Menjadi penghubung antara tim produk, pemasaran, customer support, dan engineering
Mengapa ProductOperations Semakin Dibutuhkan?
Di perusahaan modern, tim produk sering kali kewalahan oleh kompleksitas lintas fungsi. Mereka harus berurusan dengan banyak stakeholder, proses yang berubah-ubah, dan tekanan waktu dalam inovasi produk.
Product operations hadir untuk menyelesaikan tantangan seperti:
-
Redundansi proses: Banyak tim menggunakan sistem yang berbeda dan duplikasi informasi
-
Kurangnya data yang terstruktur: Sulit mengakses feedback dan metrik produk yang bisa diandalkan
-
Kolaborasi yang terfragmentasi: Komunikasi antar fungsi produk dan non-produk kurang efektif
-
Waktu terbuang pada pekerjaan administratif: PM harus mengatur proses alih-alih fokus pada strategi
Dengan adanya peran product ops, tim produk bisa lebih fokus pada membuat keputusan strategis dan menciptakan pengalaman pengguna terbaik.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Product Operations
Meskipun berbeda di setiap organisasi, berikut ini adalah tanggung jawab umum dari tim product ops:
1. Menyusun dan Mengoptimalkan Proses
-
Membangun kerangka kerja standar untuk discovery, delivery, dan peluncuran produk
-
Mengatur ritme kerja seperti sprint planning, backlog grooming, dan review meeting
2. Manajemen Tools Produk
-
Menyiapkan dan mengelola platform manajemen produk
-
Menjaga konsistensi dokumentasi dan dashboard produk
3. Manajemen Data dan Insight
-
Mengumpulkan metrik produk (retensi, churn, engagement)
-
Menyajikan laporan dan visualisasi yang membantu pengambilan keputusan
4. Feedback Management
-
Menyusun sistem untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyalurkan feedback dari user, sales, dan support ke tim produk
5. Koordinasi Lintas Tim
-
Menjadi penghubung antara tim produk, engineering, marketing, dan CS agar semua pihak sejajar terhadap roadmap dan timeline
Skill yang Dibutuhkan dalam Product Operations
Untuk menjalankan peran ini dengan baik, seseorang di bidang product ops perlu memiliki kombinasi keterampilan teknis dan interpersonal:
-
Pemahaman dasar produk digital dan siklus pengembangan
-
Kemampuan analitik dan data visualization
-
Familiar dengan tools seperti Jira, Asana, Tableau, Airtable
-
Keterampilan komunikasi dan kolaborasi tim
-
Kemampuan membuat SOP dan dokumentasi proses
-
Fokus pada efisiensi dan perbaikan terus-menerus
Beberapa orang menyebut product ops sebagai “PM untuk PM”—karena mereka mengatur sistem yang menopang kerja para product manager.
Contoh Implementasi Product Operations di Perusahaan
Startup teknologi:
Tim product ops mengatur alur feedback pengguna dari platform live chat, lalu mengelompokkannya ke dalam prioritas pengembangan bulanan.
Perusahaan e-commerce:
Product ops membuat dashboard analitik real-time yang memantau fitur baru, sehingga tim produk dapat mengevaluasi performa peluncuran.
SaaS B2B:
Product ops menjadi jembatan antara tim produk dan customer success untuk merumuskan fitur berdasarkan pain point pengguna premium.
Dengan pengelolaan yang tepat, product operations mendorong seluruh tim produk bergerak dalam satu irama yang efektif.
Perbedaan Product Manager vs ProductOperations
| Aspek | Product Manager | Product Operations |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Strategi produk dan pengembangan fitur | Efisiensi proses, alat, dan kolaborasi produk |
| Output Kerja | Roadmap, user story, validasi produk | Template, laporan, sistem kerja produk |
| Keterlibatan User | Langsung ke pengguna untuk riset | Menyiapkan cara tim produk mengakses data user |
| Kolaborasi | Lebih sering dengan design dan engineering | Lebih luas: termasuk marketing dan support |
| Sifat Pekerjaan | Inovatif, strategis | Struktural, suportif, dan proses-driven |
Kesimpulan: Product Operations adalah Mesin Pendukung Inovasi Produk
Di era produk digital yang berkembang cepat, product operations adalah fungsi yang tak bisa diabaikan. Ia bukan tim yang paling terlihat, tetapi tanpanya, proses inovasi bisa terhambat oleh kekacauan sistem, tumpang tindih peran, dan kurangnya wawasan data.
Baik di startup kecil atau perusahaan besar, membangun fungsi product operations akan membuat tim produk lebih fokus, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil. Karena sejatinya, produk hebat lahir bukan hanya dari ide cemerlang, tetapi juga dari proses kerja yang tertata dan berkelanjutan.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Management
Baca juga artikel lainnya: Third Party Risk Intelligence strategi manajemen risiko mitra
